Aku Pernah Jatuh Dan Tenggelam Bersama Khayalan
Pernah Terbang Dan Pernah Hilang Bersama Impian
Pernah Letih Dan Geram Menanti Sebuah Keajaiban
Pernah Bermimpi Terbangun Dan Tertidur Melihat Sang Pujaan
Bertahun Terus Kulakukan Sebuah Penantian
Aku Bahkan Tak Kenal Dengan Sebuah Akhiran
Walau Badai Dan Tantangan Silih Berdatangan
Hati Ini Tak Bergeser Menuju Kemunduran
Akhirnya Rasa Ragu Hanyut Bersama Lautan
Saat Temanmu Membisik Ke Arahku Dengan Sejuta Harapan
Jantungku Pun Berdegup Sangat Kencang Tak Karuan
Mengetahui Persamaan Rasa Yang Ternyata Kita Sembunyikan

Lunaknya Pikiran Setelah Melihat Tatapan
Anggun Dan Indahnya Wanita Impian
Kemudian Lirih Dalam Hatiku Kutuliskan
Kan Kulindungi Dirimu Hingga Runtuhnya Rembulan
Tuan Tidak Menyerah Dengan Waktu
Biar Waktu Yang Berlalu
Tapi Tidak Untuk Rasa Rindu
Kepada Puanlah Kelak Tuan Akan Menyatu
Cobaan Berat Silih Menghampiri
Rintangan Padat Tak Tertandingi
Rintihan Hati Bak Tertusuk Duri
Merindumu Seperti Ingin Mati
Terus Terbayang Wajahmu Puan
Mengagum Indah Ciptaan Tuhan
Anggun Lembut Rupawan Sang Pujaan
Hati Tuan Terkunci Hanya Untuk Puan
Doa Mengalir Untukmu Puan
Dengan keyakinan dan penuh harapan
Semoga Kelak Kita Dipersatukan Tuhan
Dua Insan Yang Saling Merindukan
Profil Penulis :
Muhammad Jalal Hafidz Aminullah merupakan Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Lampung semester 5, yang saat ini menjadi Anggota Muda UKMF-PSBH FH UNILA 2020.

Tinggalkan Balasan